Jika tanah di Jakarta semakin cepat turun, sedangkan air laut semakin naik, maka Jakarta memang bisa tenggelam. Nah, bagaimana tanah bisa turun? Barikut ini penjelasannya! Monggo…
- Jakarta adalah delta city, yakni daratannya dibentuk dari endapan sedimen (endapat tanah) yang berasal dari letusan gunugn berapi dan erosi atau pengikisan tanah oleh air sungai. Sedimen yang dibawa sungai ini akhirnya menumpuk di muara (temoat bertemunya aliran sungai dengan air laut). Ribuan tahun kemudian, tumpukan endapan tanah ini membentuk daratan (delta).
- Lapisan tanah ini semakin lama akan menjadi semakin padat. Ketika tanah menjadi padat, pori-pori tanah pun akan menciut. Berarti tanah akan semakin turun. Proses ini berjalan otomatis.
- Tanah di Jakarta mau tidak mau, memang akan turun. Jika proses turunnya tanah berlangsung alami, Jakarta tidak akan cepat tenggelam. Masalahnya, ulah manusia membuat tanah di Jakarta turun lebih cepat dari seharusnya.
- Jumlah bangunan besar di atas tanah Jakarta sangat banyak. Belum lagi kemdaraan yang lalu lalang setiap detik di Jakarta semakin hari semakin tak terhitung jumlahnya. Ini membuat tanah harus menanggung beban sangat berat. Akibatnya, pemedatan tanah pun menjadi cepat.
- Permukaan tanah di Jakarta sudah banyak yang tertutup semen. Pepohonan semakin jarang. Akibatnya, air hujan tidak dapat diserap tanah untuk menggantikan air tanah yang diambil. Karena tidak ada air yang meresap, pori-pori tanah menjadi kosong.
0 komentar
Posting Komentar